Rabu, 26 November 2014

LAPORAN KUNJUNGAN PASAR FISPAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Sampai saat ini, tingkat produksi tanaman kubis atau kol baik secara kuantitas maupun kualitas masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah sudah miskin unsur hara, pemupukan yang tidak berimbang, organisme pengganggu tanaman, cuaca dan iklim.
Markisa adalah salah satu tanaman yang memiliki ciri morfologi yang khas. Tanaman markisa berasal dari Amerika Selatan, yaitu Brazil, Argentina dan Paraguay. Tanaman ini tumbuh didaerah sub tropik atau troppik didataran tinggi. Tanaman markisa merupakan tanaman tahunan yang batangnya merambat dan menjalar dibawah tanah atau pada pohon.
Kentang mempunyai sifat menjalar, batangnya berbentuk segi empat, panjangnya bisa mencapai 50 - 120 cm, dan tidak berkayu. Batang dan daun berwarna hijau kemerah- merahan atau keungu - unguan. Bunganya berwarna kuning keputihan atau ungu. Akar tanaman menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan sangat halus
Umbi kentang terbentuk dari cabang samping diantara akar-akar. Umbi berfungsi untuk menyimpan bahan makanan sepeti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Ukuran, bentuk, dan warna umbi kentang bermacam-macam, tergantung varietasnya. Bentuk umbi ada yang bulat, oval agak bulat, dan bulat panjang. Umbi kentang ada yang berwarna kuning, putih, dan merah. Umbi kentang merupakan ujung stolon yang membesar dan merupakan yang mengandung karbohodrat tinggi.
Selain mengandung zat gizi, umbi kentang mengandung solanin. Zat ini bersifat racun berbahaya bagi yang memakannya. Racun solanin tidak dapat hilang apabila umbi tersembul keluar dari tanah dan terkena sinar matahari. Umbi kentang yang masih mengandung racun solanin berwarna hijau walaupun telah tua.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana ara penanganan pasca panen dari para penjual buah dan sayur yang ada di pasar tradisional.
Sedangkan kegunaannya adalah sebagai bahan informasi dasar dalam penanganan buah/sayur yang ada.

               




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Tanaman
2.1.1 Tanaman Kentang
Dalam taksonomi tumbuhan, kentang diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom                     : Plantae
Divisi                           : Spermatophyta
Kelas                           : Dicotyledoneae
Ordo                            : Solanales
Famili                          : Solanaceae
Genus                          : Solanum
Spesies                        : Solanum tuberosum L.
2.1.2 Tanaman Markisa
Klasifikasi dari tanaman markisa antara lain :
Regnum           : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Malpighiales
Familia            : Passifloraceae
Genus              : Passiflora
Spesies            : Passiflora edulis
2.2 Penanganan Pasca Panen
2.2.1 Tanaman Kentang      
Kentang adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Kentang mengandung energi sebesar 83 kilokalori, protein 2 gram, karbohidrat 19,1 gram, lemak 0,1 gram, kalsium 11 miligram, fosfor 56 miligram, dan zat besi 1 miligram (Goda,2014)
Kegiatan pasca panen kentang yang perlu dilakukan supaya diperoleh umbi kentang yang bermutu baik pada dasarnya meliputi pembersihan, sortasi dan grading, penyimpanan dan pengemasan. Menurut Susila (2006), Ada pun masing-masing pelaksanaan pasca panen tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.      Pembersihan
Pembersihan adalah proses menghilangkan kotoran yang menempel pada umbi. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel pada umbi supaya umbi terlihat menarik. Selama pembersihan , usahakan umbi kentang bebas dari segala kotoran yang menempel pada umbi seperti tanah, sisa tanaman atau akar tanaman dengan cara dipangkas, setelah itu dicuci dengan air bersih secara hati-hati. Untuk mencucinya dapat dilakukan dengan cara memasukkan umbi ke dalam bak air atau disemprot dengan air bersih.Umbi-umbi yang sudah dibersihkan tersebut ditaruh pada terpal atau bahan lain untuk dikeringanginkan. Dalam pengeringan umbi yang baru dicuci itu jangan dikeringkan langsung pada sinar matahari.
b.      Sortasi dan Grading
Adalah proses pemilihan dan pemisahan umbi berdasarkan kualitas dan ukuran. Tujuannya untuk memisahkan umbi yang baik dengan yang jelek untuk memperoleh umbi yang seragam dalam ukuran dan kualitasnya.. Caranya, pilih umbi yang sudah dibersihkan itu antara umbi yang baik dan umbi yang jelek berdasarkan : (1) Ada tidaknya cacat pada umbi; (2) Normal tidaknya bentuk dan ukuran umbi; dan (3) Ada tidaknya serangan hama atau penyakit pada umbi. Umbi yang sudah dipilih itu dipilah-pilah lagi berdasarkan kualitas dan ukuran (grading/pengkelasan).
Grading/pengkelasan umbi kentang itu digolongkan menjadi : (1) Kelas AL (> 200 gram/umbi); (2) Kelas A (120 - 200 gram/umbi); (3) Kelas B (80 - 120 gram/umbi); dan (4) Kelas C (50 - 80 gram/umbi).


c.       Penyimpanan
Adalah proses menyimpan umbi hasil panen sebelum dipasarkan. Tujuannya untuk menunggu saat pemasaran yang tepat. Cara menyimpannya, umbi kentang dimasukkan ke dalam wadah berupa kotak kayu/krat/keranjang/ waringkemudian wadah itu dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan yang disusun secara rapih. Jika wadah berisi kentang itu disimpan dalam gudang, usahakan gudang penyimpanan mempunyai ventilasi udara yang cukup supaya sirkulasi udara lancar dan kelembabannya sekitar 65 - 75%. Selain itu, gudxang mencapat sinar matahari yang cukup dan keadaannya selalu bersih.
d.      Pengemasan
Pengemasan adalah proses mengemas umbi kentang yang dilakukan dengan menggunakan bahan pengemas sesuai dengan tujuan pasar. Tujuannya, untuk memudahkan distribusi dan melindungi umbi dari kerusakan mekanis dan fisiologis serta memperbaiki penampilan sehingga disukai konsumen. Caranya, umbi yang sudah dipilih sesuai kualitasnya dikemas dalam wadah tertentu, misalnya dengan karung, jaring plastik/waring/poli net yang bersih dan tidak ada sisa bahan lainnya. Wadah berisi kentang itu ujungnya ditutup rapat-rapat, misalnya dijahit dengan jarum karung atau tali plastik.
Jika kentang itu akan langsung dijual ke pasar, kentang dapat dikemas langsung dalam waring dengan kapasitgas ± 40 kg, tetapi apabila akan dijual ke pasar khusus, misalnya Supermarket, kemasannya disesuaikan dengan permintaan Supermarket tersebut.
2.2.2 Tanaman Markisa
Markisa tergolong ke dalam tanaman genus Passiflora, berasal dari daerah tropis dan sub tropis di Amerika. Nama lain yang dikenal untuk buah ini antaranya maracujá (Portugis), maracuyá (Spanyol), Passion Fruit (Inggris), Granadilla (Amerika Selatan dan Afrika Selatan), Pasiflora (Israel), Lilikoʻi (Hawaii), dan Lạc tiên, Chanh dây atau Chanh leo (Vietnam).
Di Indonesia terdapat dua jenis markisa, yaitu markisa ungu (passiflora edulis) yang tumbuh di dataran tinggi, dan markisa kuning (passiflora flavicarva) yang tumbuh di dataran rendah. Beberapa daerah yang menjadi sentra produksi markisa ini antara lain Sumatera Utara, dan Sul Sel (Tjitrosoepomo, 2011).
Menurut Setiawan (1995), dalam hal penanganan pasca panen perlu dilakukan beberapa cara yaitu :
Pencucian
Pencucian dimaksudkan untuk menghilangkan segala macam kotoran yang menempel sehingga mempermudah penggolongan/penyortiran. Cara pencucian tergantung pada kotoran yang menempel.
Penyortiran
Penyortiran buah dilakukan sejak masih berada di tingkat petani, dengan tujuan. Memilih buah yang baik dan memenuhi syarat, buah yang diharapkan adalah yang memiliki ciri sebagai berikut; Tidak cacat, kulit buah harus mulus tanpa bercak. Cukup tua tapi belum matang. Ukuran buah seragam. Biasanya dipakai standar dalam 1 kg terdiri dari 3 buah atau berbobot maksimal 400 g. Bentuk buah seragam.Pesanan paling banyak adalah yang berbentuk lonceng. Buah yang banyak diminta importir untuk konsumen luar negeri adalah buah alpukat yang dagingnya berwarna kuning mentega tanpa serat. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,semua syarat tadi tidak terlalu diperhitungkan.
Pengemasan dan Pengangkutan
Kemasan adalah wadah/tempat yang digunakan untuk mengemas suatu komoditas. Kemasan untuk pasar lokal berbeda dengan yang untuk diekspor. Untuk pemasaran di dalam negeri, buah alpukat dikemas dalam karung-karung plastik/keranjang, lalu diangkut dengan menggunakan truk. Sedangkan kemasan untuk ekspor berbeda lagi, yaitu umumnya menggunakan kotak karton berkapasitas 5 kg buah alpukat. Sebelum dimasukkan ke dalam kotak karton, alpukat dibungkus kertas tissue, kemudian diatur sususannya dengan diselingi penyekat yang terbuat dari potongan karton.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 16 Maret  2014 pukul 06.00 wita sampai  pukul 10.00 WITA di Pasar Terong Makassar, Sulawesi Selatan.
3.2 Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan pada kegiatan ini yaitu alat tulis menulis dan kamera.
Bahan yang digunakan adalah buah dan sayur yang diamati.
3.3 Prosedur Kerja
Adapun kerja yang dilakukan dalam kunjungan lapangan/pasar adalah :
1.      Mendatangi lokasi pasar dan mendatangi salah satu pedagang.
2.      Memilih komoditas sayur dan buah tertentu yang diinginkan.
3.      Mengamati morfologi buah.
4.      Menanyakan beberapa pertanyaan tentang penanganan pasca panen dari buah dan sayur.
5.      Mengambil gambar dari buah dan sayur tersebut.
6.      Mencatat hasil dan membuat laporan.
.




DAFTAR PUSTAKA
Goda.2014. Isi Kandungan Gizi Kentang Komposisi Nutrisi Bahan Makanan. http://www.organisasi.org/01/isi-kandungan-gizi-kentang-komposisi-nutrisi-bahan makanan.html. Diakses pada 22 Maret 2014

Setiawan, Ade Iwan. 1995. Penanganan pasca panen buah dan sayur .Penebar Swadaya. Jakarta.

Susila.2006. Panen dan Pasca panen.http://novi-biologi.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 22 Maret 2014 : Makassar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN SURVEI LAPANGAN KONSERVASI TANAH DAN AIR

I. PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Tanah merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup yang ada di bumi, dimana tanah digunakan sebag...